Enyaki Yakitori Sajian Sate Berbasis Japanese Healthy Food Dengan Kemasan Organik dan Ramah Lingkungan
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/mbkm/thumbnail/b8cf80f5-5056-40d0-8a98-0a9646c5e225.jpg)
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tergabung dalam Kelompok 13 Program Bootcamp UNESA Kewirausahaan (BONEK) Wirausaha Merdeka 2024, berhasil menghadirkan inovasi kuliner berbasis makanan khas Jepang, yakni yakitori (sate ayam ala Jepang) dengan sentuhan rasa kekinian yang mampu bersaing di pasar kuliner modern. Produk ini diberi nama Enyaki Yakitori, yang bercita rasa autentik Jepang menjadi pilihan yang cocok untuk semua kalangan terutama kalangan generasi muda. Rizki, ketua kelompok, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari semakin populernya makanan Jepang di kalangan generasi muda, namun dengan harga yang relatif mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Kelompok 13 Bonek Unesa memodifikasi konsep yakitori agar lebih terjangkau dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia tanpa kehilangan identitas khas Jepangnya.
“Banyak orang menganggap yakitori itu eksklusif dan mahal, sehingga sulit diakses oleh masyarakat luas. Kami ingin membuat produk yang tetap autentik namun lebih ramah di kantong dan relevan dengan selera lokal,” jelas Rizki. Kelompok ini memperkenalkan berbagai varian topping dan saus seperti keju torch, saus blackpepper, dan lain-lain yang memberikan kombinasi cita rasa internasional dan lokal. Tak hanya itu, bahan utama yang digunakan adalah daging ayam berkualitas tinggi yang diolah untuk menghasilkan tekstur lembut dan rasa yang meresap sempurna. Untuk mempromosikan produk Enyaki Yakitori, Kelompok 13 Bonek Unesa mengadakan tes pasar dengan open Pre-Order yang merupakan langkah awal untuk mengenalkan produk sekaligus mengukur minat masyarakat terhadap inovasi kuliner khas Jepang tersebut.
“Melalui pre-order, kami bisa langsung melihat antusiasme masyarakat terhadap produk kami. Selain itu, ini juga memberi kami kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, mendengar masukan mereka, dan terus meningkatkan kualitas produk,” ungkap Karmila, salah satu anggota kelompok. Kelompok 13 Bonek Unesa memanfaatkan platform seperti Instagram, WhatsApp, dan TikTok untuk mempromosikan pre-order yakitori mereka. Desain konten yang menarik dan strategi pemasaran digital yang kreatif, mereka berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda. “Kami ingin mempermudah konsumen untuk mengenal dan memesan produk kami. Dengan sistem pre-order ini, mereka bisa langsung memesan melalui tautan atau pesan di media sosial, dan kami pastikan setiap pesanan akan diproses dengan tepat,” jelas Nikmah, anggota tim yang bertanggung jawab pada bagian marketing. Kelompok 13 Bonek Unesa juga mengikuti magang selama satu bulan di kedai Ciamso, sebuah kedai makan dan kopi. Selama magang, mereka mempelajari berbagai aspek operasional, mulai dari proses pembuatan makanan dan minuman hingga pelayanan konsumen. Selain itu, mereka juga mendalami strategi marketing, termasuk promosi melalui media sosial dan pengelolaan customer relationship, yang nantinya diterapkan untuk memperkuat branding Enyaki Yakitori
“Kegiatan magang ini memberikan kami pengalaman langsung dalam menjalankan usaha kuliner. Ilmu yang kami dapatkan, baik dalam operasional maupun marketing, menjadi bekal berharga untuk mengembangkan Enyaki Yakitori ke depannya,” ujar Rizki, ketua kelompok. Melalui program Wirausaha Merdeka, Kelompok 13 Bonek Unesa membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti memodifikasi yakitori dapat membuka peluang besar di industri kuliner. Mereka berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani memulai usaha. “Kami ingin mahasiswa Unesa dan generasi muda pada umumnya menyadari bahwa inovasi tidak harus selalu dimulai dari hal yang besar. Produk sederhana, jika diolah dengan kreativitas dan strategi yang tepat, bisa memberikan dampak signifikan,” tutup Rizki penuh semangat. Inovasi yakitori kekinian ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas, potensi lokal dapat dikemas menjadi produk berkelas yang diminati masyarakat luas. Kelompok 13 Bootcamp UNESA Kewirausahaan berharap perjalanan mereka dapat menjadi langkah awal untuk berkontribusi pada perkembangan ekonomi masyarakat dan dunia kuliner Indonesia.
Share It On: