PLP Rasa Liburan: Mengajar, Bernyanyi, dan Bermain di Sekolah Thailand

Tessaban Mueang Padangbezar, Thailad-Pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak cinta”. Tapi bagi tiga mahasiswa yang sedang menjalani Program Latihan Profesi (PLP) di Thailand, pepatah itu mereka ubah menjadi “Tak kenal, maka kenalan”. Tiga mahasiswa dari Universitas Negeri di Indonesia ini kini sedang menjalankan tugas PLP mereka di Tessaban Mueang Padangbezar, sebuah sekolah di Thailand. Mereka adalah Zain Fuadi Muhammad RoziqiFath dari Prodi Pendidikan Ekonomi, Aurelia Nova Ramadyanti dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Putri Safina dari Prodi Pendidikan Akuntansi. Semuanya berasal dari rumpun kependidikan.
Di awal penempatan, mereka sempat mengira akan dimasukkan dalam kelompok besar, namun ternyata justru dipisahkan menjadi tim kecil berisi tiga orang. Masing-masing mendapat tanggung jawab menangani satu jenjang pada sekolah yang terdiri dari tiga jenjang Taman Kanak-Kanak (Kindergarten). Zain Fuadi, misalnya, mengajar di Kindergarten 3, dan membimbing tiga kelas setiap harinya. Begitu pula dengan Aurel dan Safina yang juga mengampu kelas masing-masing.
Uniknya, mereka diberikan kebebasan dalam menentukan materi ajar. Pendekatan personal terhadap siswa menjadi kunci utama keberhasilan mereka. “Saya ajarkan dasar-dasar ekonomi seperti mengenal sayur, menghitung, hingga mewarnai aktivitas bertani,” ujar Zain. Sementara Aurel lebih fokus pada pengayaan kosakata bahasa Inggris dan latihan pronunciation. “Alhamdulillah anak-anak semakin percaya diri berbicara dalam Bahasa Inggris,” tambahnya.
Selain mengajar, banyak pengalaman menarik yang mereka alami selama di sekolah. Salah satunya adalah pembagian susu gratis setiap hari bagi peserta didik. Anak-anak mengantri dengan tertib, dan guru membantu membuka kemasan serta memberikan sedotan. Bahkan anak-anak boleh membawa pulang susu jika masih ada sisa.
Sekolah juga menyediakan makan siang gratis untuk anak TK dan SD. Menunya beragam, mulai dari nasi, sayur, hingga pencuci mulut khas Thailand seperti bua loy yang mirip bubur mutiara.
Kegiatan lain yang unik adalah tidur siang bagi peserta didik Kindergarten 1 dan 2. Dari pukul 12.00 sampai 15.00, anak-anak tidur di tempat tidur yang mereka gelar sendiri. Setelah bangun, mereka mencuci muka dan mengantri untuk dibedaki oleh guru mereka.
Tak kalah seru adalah kegiatan Pramuka. Diadakan sejak TK, anak-anak mengikuti upacara pembukaan yang dihadiri pejabat setempat, lalu dilanjutkan dengan berbagai permainan seperti Tarzan Kecil dan Menelusuri Goa Misterius. Kegiatan ditutup dengan memasak bersama, menyanyi, dan menari.
“Sebetulnya PLP di Thailand ini seru banget, tapi sayang waktunya sebentar. Dari 11 Februari sampai 29 Maret, rasanya seperti sudah tinggal di sini bertahun-tahun,” ungkap Aurel dengan haru.
Pengalaman singkat namun penuh makna ini jelas menjadi kenangan tak terlupakan bagi ketiga mahasiswa. Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga belajar, beradaptasi, dan berbagi budaya dengan hangat dan penuh semangat.
Share It On: