Marisca’s Journey ln The USL Filiphina
Marisca Wahyu Anita, mahasiswi Universitas Negeri Surabaya memiliki pengalaman yang sangat berharga dan bermakna selama mengajar di University of Saint Louis Tuguegarao (USL), Filipina. Selama masa tugasnya, Marisca tidak hanya mengembangkan keterampilan mengajarnya, tetapi juga berinteraksi dengan berbagai budaya dan memperkaya perspektif akademiknya. Marisca diberikan kesempatan untuk mengajar pendidikan jasmani di sekolah pendidikan dasar di Universitas Saint Louis Tuguegarao. Mengajar di Filipina memberinya pengalaman baru dalam hal pendekatan pedagogis dan perbedaan budaya di ruang kelas. Mengingat karakteristik murid yang sangat beragam, Marisca berupaya menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini melibatkan penggunaan berbagai teknik pembelajaran, mulai dari diskusi kelompok, hingga penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Marisca adalah mengadaptasi materi ajar yang biasanya berfokus pada konteks Indonesia, menjadi lebih relevan dengan pengalaman dan budaya lokal di Filipina. Dengan penuh dedikasi, ia mulai mengintegrasikan contoh-contoh lokal dalam pembelajaran, yang tidak hanya mempermudah pemahaman, tetapi juga meningkatkan keterlibatan murid. Marisca percaya bahwa menciptakan koneksi antara materi ajar dan kehidupan nyata adalah kunci untuk membuat pelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak.
Selain itu, Marisca juga berfokus pada pengembangan tempat belajar. Dia mendorong anak-anak tidak hanya belajar di ruang kelas tetapi juga di luar kelas. Sebagai seorang pendidik, ia juga menyadari pentingnya peran komunikasi dalam mengatasi kesulitan akademik atau pribadi. Oleh karena itu, Marisca selalu berusaha membangun hubungan yang baik dengan peserta didik dengan melakukan pembelajaran tatap muka juga untuk memberikan bimbingan pribadi, serta mendengarkan dan memahami tantangan yang mereka hadapi. Selama mengajar di USL, Marisca juga terlibat dalam sejumlah kegiatan akademik lainnya, termasuk workshop pengajaran dan seminar pendidikan. Ia bekerja sama dengan sesama pengajar di fakultas dan departemen lain memberikan pengalaman berharga dalam membangun komunitas akademik yang saling mendukung. Dalam kegiatan-kegiatan ini, Marisca berkesempatan untuk berbagi ide, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi selama proses pengajaran, serta belajar dari rekan-rekannya yang juga berdedikasi tinggi.
Pengalaman mengajar di USL juga membawa Marisca untuk beradaptasi dengan kebiasaan sosial dan budaya di Filipina, yang sangat berbeda dengan Indonesia. Meskipun ada perbedaan bahasa dan tradisi, ia merasakan keramahan dan semangat kolaboratif yang kuat di antara masyarakat setempat. Marisca belajar banyak tentang bagaimana budaya Filipina, terutama dalam konteks pendidikan, sangat menghargai interaksi yang baik antara pengajar dan mahasiswa. Dia merasa disambut dengan hangat oleh komunitas akademik yang membuat proses adaptasi menjadi lebih mudah. Pengalaman Marisca Wahyu Anita selama mengajar di University of Saint Louis Tuguegarao memberikan banyak pelajaran berharga tentang pengajaran, interaksi antarbudaya, dan pengembangan pribadi. Melalui pengajaran yang inklusif dan penuh perhatian, serta komitmennya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan mahasiswa, Marisca berhasil memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di universitas tersebut. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya kariernya sebagai pendidik, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang pentingnya pendidikan yang memberdayakan dan menginspirasi.
Share It On: