Subur Makmur Hadirkan Inovasi Zero Waste Melalui Produk Ramah Lingkungan dan Kreativitas F&B
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/mbkm/thumbnail/39c33e5e-fb57-4b1d-bcd0-112699dfeb2f.jpg)
Kelompok 9 Bootcamp Unesa Kewirausahaan (BONEK). Program Wirausaha Merdeka (WMK) 2024 sukses meluncurkan Subur Makmur, sebuah bisnis berbasis eco-enzyme yang mendukung gerakan zero waste. Melalui produk-produk inovatifnya, Subur Makmur membuktikan bahwa pengelolaan limbah organik dapat menciptakan solusi ramah lingkungan sekaligus peluang bisnis yang menjanjikan. Produk utama dari Subur Makmur adalah eco-enzyme, yang memiliki beragam manfaat untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Produk ini dapat digunakan sebagai pestisida alami, pupuk cair organik, pembersih lantai, pencuci buah dan sayur, serta penghigenis air. Inovasi ini tidak hanya praktis, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain eco-enzyme, Subur Makmur juga mengembangkan produk turunan lainnya berupa eco hand soap. Sabun ini dihasilkan dari pemanfaatan eco-enzyme yang dipadukan dengan bahan alami lainnya, sehingga memiliki fungsi ganda sebagai pencuci piring dan tangan. Dengan formulasi ramah lingkungan, produk ini menjadi solusi praktis dan inovatif bagi masyarakat yang mendukung gaya hidup berkelanjutan. Untuk memastikan ketersediaan bahan baku seperti kulit buah dan sayuran segar, Subur Makmur memperluas lini bisnisnya ke sektor makanan dan minuman (F&B). Produk yang dikembangkan seperti salad buah, salad sayur, dan es jeruk yang tidak hanya menyediakan sisa limbah organik yang dapat diolah kembali menjadi eco-enzyme, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan. Produk-produk ini dijual dengan harga terjangkau agar dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
“Subur Makmur berharap bahwa kehadiran produk F&B ini tidak hanya menjadi bagian dari gerakan zero waste, tetapi juga dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat,” ujar Ninik, salah satu anggota Subur Makmur.
Sebagai bagian dari program WMK, Kelompok BONEK 9 mendapatkan kesempatan belajar di Maxy Academy, mitra resmi Universitas Negeri Surabaya. Di sana, kelompok BONEK 9 mempelajari pengelolaan bisnis, perhitungan keuangan, strategi pemasaran, hingga pembuatan konten promosi. “Pengalaman ini sangat membantu kami membangun bisnis yang profesional, inovatif, dan berorientasi pada keberlanjutan,” ungkap Tata, anggota Subur Makmur.
Untuk memperluas jangkauan pasar, Subur Makmur memanfaatkan media sosial seperti Instagram (@suburmakmur_official.id) dan TikTok (@sbmsuburmakmur). Selain itu, juga membuka toko online seperti Tokopedia dengan nama SBM. Meski masih dalam tahap pembaruan detail harga dan deskripsi produk, langkah ini diambil untuk memperkuat branding dan meningkatkan pendapatan. Kelompok BONEK 9 juga terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk dan memastikan kebutuhan pasar terpenuhi. “Kami ingin memastikan bahwa setiap produk yang kami tawarkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” jelas Vivi, anggota Subur Makmur.
Melalui inovasi ini, Subur Makmur membuktikan bahwa limbah organik dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung gerakan zero waste, dan berharap bahwa bisnis Subur Makmur ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan menciptakan dampak positif di masyarakat yang berfokus pada peningkatan kualitas lingkungan. “Kami percaya bahwa dengan kreativitas, kolaborasi, dan semangat keberlanjutan, Subur Makmur dapat menjadi solusi nyata untuk mendukung lingkungan yang lebih baik,” tutup Rose, anggota Subur Makmur.
Share It On: