Pengalaman Faza Amelia Nabilah di University of Northern Philippines
Faza Amelia Nabilah adalah mahasiswi dari Universitas Negeri Surabaya.
Tentang University of Northern Philippines
Salah satu institusi pendidikan dasar di Tamag, Kota Vigan, Ilocos Sur, Wilayah I, Filipina, adalah Sekolah Laboratorium UNP (University of Northern Philippines). Sekolah semi swasta ini dioperasikan oleh yayasan Universitas Filipina Utara. Program Pendidikan Guru menggabungkan Sekolah Laboratorium. Didirikan pada tahun 1966, lembaga ini berfungsi sebagai tempat pelatihan praktis bagi calon guru, khususnya di Sekolah Tinggi Pendidikan Guru (CTE)-UNP, sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman dalam mengajar dan mengelola kelas untuk meningkatkan keterampilan profesional mengajar mereka. Visi Sekolah Laboratorium UNP adalah untuk menumbuhkan individu yang bermoral dan kompetitif dalam skala global, berdedikasi untuk belajar sepanjang hayat dan melayani kemanusiaan. Sejalan dengan visinya, Sekolah Laboratorium UNP bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan holistik yang meningkatkan potensi dan nilai peserta didik. Motto Sekolah Laboratorium UNP adalah “Bersama Kita Terbang Tinggi; Bersama Kita Membangun Karakter; Bersama Kita Ciptakan Masa Depan” yang juga merupakan perwujudan visi dan misi sekolah. Kepala Sekolah Laboratorium adalah Dr. Aurelia T. Vitamog, EdD, RGC, menjabat sebagai Kepala Sekolah. Sekolah ini menawarkan program Pengasuhan Anak, Taman Kanak-kanak, enam kelas SD, empat kelas SMP, dan dua kelas SMA, yang terbagi menjadi STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), ABM ( Akuntansi, Bisnis, dan Manajemen), dan rangkaian TVL (Technical Vocational Livelihood).
Observasi
Saya mengamati kelas Pak Alain, guru saya yang bekerja sama, yang mengajar di kelas yang sama. Ia pertama kali menunjukkan sastra lokal Ilocano, yang merupakan wilayah mereka. Kemudian beliau meminta para siswa untuk membaca literatur bersama-sama. Ia juga menanyakan arti beberapa kata Ilocano yang mungkin belum mereka ketahui. Beliau juga menjelaskan makna lebih dalam dari cerita tersebut, kaitannya dengan kehidupan saat ini, dan nilai moral apa yang dapat kita petik. Saya dapat melihat bahwa dia memberikan jawaban yang mendalam dan informatif terhadap pertanyaan siswa. Di akhir pembelajaran beliau menjelaskan sebuah konsep menafsirkan cerita dengan bahasa siswa sendiri yang merupakan hal baru bagi saya. Saya pribadi berpikir ini akan membantu siswa untuk memiliki interpretasi mereka sendiri terhadap cerita tersebut. Mereka tidak hanya melihat dari sudut pandang penulis saja, namun mereka juga bisa memperluas imajinasinya terhadap nilai moral dan makna tersembunyi dari cerita tersebut. Hampir tidak ada perbedaan antara apa yang dilakukan guru di sini dengan apa yang biasanya dilakukan guru di Indonesia. Yang membedakannya adalah durasi pembelajaran yang hanya satu jam membuat mereka harus membuat pembelajaran menjadi ringkas. Sementara itu di Indonesia, sebuah pembelajaran mungkin memakan waktu setidaknya satu setengah jam sehingga memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi konsep lebih jauh.
Ringkasan
Saya tenggelam dalam dinamika unik sistem pendidikan mereka. Penekanan pada pendidikan nilai dan peningkatan integrasi teknologi sangat menonjol. Praktikum mengajar saya merupakan pengalaman yang menantang namun bermanfaat. Saya belajar pentingnya perencanaan pembelajaran yang efisien dan aktivitas kelas yang menarik. Dukungan dari guru saya yang bekerja sama sangat berharga. Secara keseluruhan, program pertukaran ini telah memperluas perspektif saya terhadap pendidikan dan memperkuat komitmen saya terhadap kolaborasi internasional.
Share It On: