Pengalaman Lutfi Aluna di University of Saint Louis Tuguegarao (USL)
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/mbkm/thumbnail/5d477113-352e-4980-b0f1-1ad323d6ab0f.jpg)
Proyek SEA-Teacher bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru dari universitas-universitas di Asia Tenggara untuk mendapatkan pengalaman mengajar (praktikum) di sekolah-sekolah di negara lain di Asia Tenggara. Proyek ini untuk siswa guru pra-jabatan tahun ke-4 yang jurusan Matematika, Sains, Bahasa Inggris, dan Pra-sekolah. Proyek ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa calon guru untuk melakukan praktikum di negara-negara Asia Tenggara. Peserta proyek harus melakukan observasi, pendampingan dan pengajaran demonstrasi dalam jangka waktu satu bulan. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan utama proyek, yaitu untuk memaparkan guru masa depan pada beragam situasi dan peluang belajar mengajar serta nilai fleksibilitas. Sepanjang keseluruhan praktikum, universitas tuan rumah akan menyediakan mentor yang berdedikasi, menawarkan bimbingan dan dukungan untuk memastikan pengalaman yang bermanfaat dan bermanfaat bagi setiap siswa. Selama satu bulan saya tinggal di USL, tantangan yang saya temui adalah kendala bahasa. Kami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain karena terkadang tiba-tiba beralih ke bahasa Tagalog. Untungnya, kami difasilitasi penerjemah yang membantu kami berkomunikasi dengan orang lain selama kami tinggal di Tuguegarao. Proyek SEA-Teacher memberi saya kesempatan untuk melihat bagaimana sistem pendidikan bekerja di negara tetangga ASEAN. Hal ini memberi saya wawasan dan perspektif segar dalam hal konten dan pedagogi yang dapat saya adaptasi di kelas. Oleh karena itu, proyek ini memberi kesan kepada saya bahwa proyek ini dimaksudkan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan siswa guru di seluruh negara ASEAN. Memang benar, hal ini memimpin melalui pembelajaran. Selain itu, Proyek SEA-Teacher tidak hanya berfokus pada pengajaran, namun juga pada bagaimana seseorang harus merangkul budaya dan keberagaman.
ISI PEDAGOGIS
DEPARTEMEN DASAR
1. Pra-Sekolah
2. Taman Kanak-kanak
3. Kelas 1-6
NILAI INTI
Melatih dan membina peserta didik yang menjadi anggota keluarga, komunitas dan masyarakat yang bertanggung jawab serta mempunyai nilai-nilai sebagai berikut:
C – Berpusat pada Kristus
A – Terarah pada tindakan
P – Berorientasi pada orang
A – Didorong Secara Akademis
B – Berperilaku Tegak
L – Taat hukum
E – Dewasa secara emosional
PROSEDUR PENGAJARAN
Sebelum memulai diskusi, saya meminta siswa untuk merapikan tempat duduknya dan bersiap untuk belajar. Kemudian, saya akan menanyakan bagaimana hari mereka dan bagaimana perasaan mereka. Saya yakin merupakan praktik yang baik bagi seorang guru untuk mengetahui bagaimana kondisi mental dan emosional siswanya, sehingga guru dapat membantu mereka jika mereka mengalami kesulitan atau masalah. Setelah itu saya akan melakukan kegiatan motivasi sehubungan dengan pembelajaran tersebut. Dengan cara ini, mereka akan merasa familiar dengan topik baru sehingga mereka tidak merasa kewalahan dengan diskusi yang sebenarnya. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran menyenangkan, saya akan melanjutkan diskusi melalui kegiatan tanya jawab, kuis, dan permainan. dan memberikan penilaian otentik saya di akhir pelajaran.
Share It On: